Friday, October 15, 2010

Next Year Target

1. Ngekost, karena harus jadi orang mandiri ga nebeng sana sini
2. Sekolahin Adek, kalo ga ketrima di STAN ya di Interstudi aja
3. Nyicil Rumah, semoga impian ini bisa tercapai tahun depan
4. Punya kerjaan yang manteb, sampe ga ada keinginan utk pindah lagi
5. Banyakin investasi, lg melirik emas sebagai investasi
6. Beli handphone yang ga bikin jempol kapalan, ga mendesak sih, cuma penting nih kayaknya
7. Ke Baliiiiiiiii

Segini aja dulu targetnya. Mudah-mudahan bisa tercapai dulu yang ini.
Amiiinn.....

Wednesday, October 13, 2010

It's Time to Step Up!!


Jam 10.04 gw baru nyampe di kamar.. merebahkan tubuh sambil masih kena syndrome abis nonton bioskop. Di hari-hari sekarat ini gw memaksakan diri untuk nonton film yang udah gw tunggu-tunggu dari kapan taun. STEP UP 3.
Dan kebetulan Freddy dikaruniai keahlian betulin komputer jadi dy hari itu dapet bonusan karena berhasil betulin 3 komputer milik bosnya. Sepertinya Tuhan memang mentakdirkan gw dan Freddy untuk nonton Step Up 3.

Seperti yang sudah gw duga (sebelom nonton aja deg-degan dulu) filmnya bakalan keren banget. Dan karena memang gw n Freddy penggemar film bergenre Dance ya walaupun ceritanya cheesy tapi dengan sangat bangga gw bilang film itu sangat MENGAGUMKAN!!!

Bercerita tentang seorang Pria bernama Luke -penari sekaligus film maker - yang berusaha mati-matian mempertahankan peninggalan orang tuanya berupa Vault - sebuah gudang yang disulap menjadi Club di lantai dasar dan tempat latihan sekaligus tempat tinggal para dancer yang semuanya adalah tunawisma.
Menghadapi ancaman penyitaan karena belum bayar sewa selama 5 bulan, Luke juga harus mempertaruhkan harga dirinya di World Jam. Pertemuanya dengan Moose dan Natalie membuatnya menemukan harapan untuk Pirates (kelompok dancenya) bisa mengalahkan Samurai (saingannya).


Semua berjalan dengan lancar sampai Luke tau siapa sebenarnya Natalie yang ternyata adik dari Julien - Pemimpin Samurai, yang sengaja dikirim Julien untuk menghancurkan Pirates. Di lain sisi Natalie sudah jatuh cinta kepada Luke, tapi terlambat karena Luke sudah tau semuanya dan memutuskan untuk meninggalkan Natalie, Vault-pun disita dan penghuninya diusir, Pirates kemudian mengalami krisis kepemimpinan dan dinyatakan bubar, beberapa orang dari mereka pun memilih untuk bergabung dengan Samurai. Di sudut lain, Moose sedang mengalami triple dilema antara tari, kuliah, dan Camille - sahabatnya sejak kecil sekaligus orang yang disayanginya.


Namun kemudian Moose bisa mengatasi semuanya dengan menggabungkan ketiga unsur tersebut, dan bisa mengumpulkan lagi anggota Pirates, serta membujuk Luke melanjutkan perjuangannya untuk World Jam.
Dalam pertandingan Final, Pirates diambang kekalahan, namun tiba-tiba Natalie masuk dalam formasi dan Pirates mendapatkan nilai 10 karena aksi Natalie.
Luke berhasil mendapatkan kembali Vault dan Natalie, Luke pun mendapat beasiswa di Univeritas California, karena Natalie mengirimkan hasil film amatir Luke ke Universitas terserbut. Moose mengambil 2 jurusan sekaligus yaitu Teknik dan Tari, dan mencium Camille.



Plotnya cenderung bisa ditebak tapi yang amazing adalah dance nya. And I LOVE IT SO MUCH!!!
That's why I call them AWESOME!!!

Dan film ini juga mengingatkan gw ke masa SMA.
Waktu itu kelas kami yang cuma berisi 14 orang yang sering disebut sebagai kelas buangan, diberi tugas untuk menciptakan dance group, yang nanti akan dipertunjukkan di depan sekolah.
Kami kelas bahasa cuma berisi 14 orang 3 diantaranya laki-laki, dan termasuk kelas yang sebagian besar isinya bisa dibilang anak kurang mampu. Kami gak mampu sewa pelatih, gak mampu beli kaset bagus, ga mampu beli kostum, dan kami cuma dianggap kelas buangan karena peminat kelas Bahasa sangat sedikit.
Gw bersama ketua kelas bernama Gita, dan Lina, Lemon, Fina, Decy, kami bener-bener pesimis. Akhirnya kami ber 6 membuat koreografinya and the rest would follow us.
Kami cuma bermodal kaset kosong, tape recorder pinjeman dari Gita, beberapa kaset lagu yang udah kita punya (dulu belom ada yang namanya MP3), kami menggabungkan unsur lagu Rnb, Pop, India, dan Dangdut, it sounds "alay" tapi gak loh..kerja kami ternyata membuahkan hasil. Panas-panas ke pasar Johar untuk beli kaset Rhoma Irama pun ga sia-sia, kami jadi satu-satunya Dance Group yang di tampilkan di depan sekolah.
Nilai A dan tepuk tangan meriah jadi hadiah dari perjuangan kami.. hehehe....
Gimana engga, gw yang berukuran besar dari dada sampe betis ini sama si Decy, kayang di depan formasi, dan Lina yang Hindi Freak nari India dengan luwesnya diantara kayangers.
It was one of the unforgettable moments.

Kalau sekarang suruh kayang... Alamat masuk refleksi dan ga jamin pinggang gw bakal balik seperti semula.. hahaha...
Dan STEP UP 3D recommended banget buat ditonton..

Monday, September 20, 2010

Dosa Kita Pada Riyanto (Pahlawan Bom Malam Natal)




Oleh: Lazuardi Ansori | 19 September 2010 | 16:01 WIB



Tahun 2000 saya masih tinggal di kampung halaman saya. Sebuah desa di sebelah selatan Lamongan yang berbatasan langsung dengan Mojokerto. Teman-teman sepermainan saya banyak yang berstatus warga Mojokerto. Kedekatan-kedekatan itu membuat saya punya semacam “ikatan batin” tersendiri dengan Mojokerto.

Peristiwa-peristiwa yang menimpa warga Mojokerto dengan cepat kami terima kabarnya. Isu-isu yang menghangat di masyarakat Mojokerto juga sedikit banyak saya ketahui relatif lebih cepat dibanding orang-orang lain yang jauh dari Mojokerto.

Di akhir tahun 2000 terjadi peristiwa yang menggeparkan bukan hanya bagi warga Mojokerto, namun juga bagi Indonesia. Bom meledak di Gereja Eben Haezer, Mojokerto pada malam Natal.

Banyak korban berjatuhan, dan yang paling menyita perhatian adalah Riyanto. Pria yang kala itu berusia 25 tahun itu meninggal di tempat kejadian dengan kondisi jenasah yang sangat mengenaskan. Namun bukan karena kondisi tubuhnya yang jadi bahan pembicaraan orang, tapi statusnya yang sebagai anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang banyak menyita perhatian.

Lelaki kelahiran Kediri, 23 November 1975 itu ditugaskan oleh GP Ansor Mojokerto untuk serta mengamankan perayaan malam Natal.

Pada awalnya, Misa yang dilakukan di Gereja Eben Haezer itu berjalan lancar dan khusyu’. Akan tetapi keadaan menjadi kacau saat salah satu anggota jemaat mencurigai sebuah bungkusan plastic yang ada dalam Gereja.

Riyanto yang saat itu ada dilokasi dengan sigap memeriksa bungkusan itu di depan pihak keamanan Gereja. Setelah melihat apa yang ada didalam dan Riyanto merasa curiga dia segera berteriak “TIARAAAP!” dan kemudian terjadi kepanikan dalam Gereja.

Menurut beberapa orang, Banser Riyanto saat itu berlari sambil mendekap kantong plastik itu saat sudah tidak ada waktu lagi untuk menjauhkan bungkusan itu dari Gereja. Dan bom pun meladak. Tubuh pria itu berhamburan. Konon kabarnya, serpihan tibuhnya di temukan 100 meter dari tempat ledakan.

Pria Muslim yang lahir dari pasangan Sukarnim dan Katinem ini banyak dipuji orang. Seorang Muslim sejati yang rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang lain yang sedang merayakan Natal. Atas keberanian dan pengorbanannya itu banyak penghargaan diberikan kepadanya. Gus Dur pernah berujar “Riyanto telah menunjukkan diri sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan. Semoga dia mendapatkan imbalan sesuai pengorbanannya,”

Selain itu, pada tahun 2008 nama Riyanto dijadikan nama program beasiswa oleh The Wahid Institute. Tidak hanya itu, nama Riyanto juga dijadikan nama salah satu jalan di Prajurit Kulon Mojokerto.

—–

Akan tetapi, penghargaan-penghargaan yang telah kita berikan kepada pahlawan kemanusiaan itu ternyata saat ini tidak ada artinya sama sekali. Bukannya belajar dari pengorbanan Riyanto, namun malah ada pihak-pihak yang berjiwa kerdil dan melakukan tindakan konyol yang bertentangan dengan perjuangan mulia Riyanto.

Jika Riyanto yang mengorbankan jiwanya agar umat Nasrani bisa aman dalam merayakan hari kebesaran Agamanya, akan tetapi saat ini ada pihak-pihak yang berusaha menghalangi orang untuk beribadah.

Jika Riyanto yang Muslim dengan gagah berani menjaga menjaga Gereja, namun ada sekarang orang-orang yang (sok) gagah menghalang-halangi pembangunan Gereja.

Betapa bodohnya kita ini, karena tak juga belajar dari pengorbanan orang lain. Betapa berdosanya kita pada Riyanto.

http://m.kompasiana.com/?act=r&id=262440

Friday, September 17, 2010

Siapa Duluan Menikaah???


Seorang sahabat membujuk gw untuk membuat postingan bertemakan ingin menikah, seperti tema cerpen gw di postingan sebelum ini. Agak susah mengabulkannya sementara gw mati kaku seperti skak mat kalau ditanyai soal kapan menikah. Memang sih tema pembicaraan kita akhir-akhir ini tentang siapa diantara kita yang akan menikah lebih dulu.
Anastasia Puri, Dwi Wulandari, Catur Lingga atau malah Saiful Anwar???

Eno mengadakan semacam sayembara, dia akan membuat sebuah piala bergilir dimana disitu akan terukir nama siapa yang menikah serta diberikan pada hari pernikahannya.
Masing-masing lalu akan memberikan wejangan-wejangan di hadapan publik di hari pernikahannya tersebut.
Hmmm, cukup menantang... Dan kami berebut untuk menjadi yang terakhir kecuali Eno, dia sepertinya diam-diam ingin mengambil giliran pertama.
Sedikit clue tentang cerita percintaan kita, yang mungkin akan terbukti nanti setelah semua dari kita sudah menikah ;

1. Eno dan Ringo
Mereka sudah 9 tahun pacaran (kebayang kan betapa enegnya mereka satu sama lain)
Kisah mereka dimulai dari di DO nya Eno dari sekolahnya begitupun Ringo yang didepak karena bermasalah. Mereka pun bertemu di suatu Sekolah Menegah swasta di Kota (Desa sih) Muntilan. Sama-sama menganut paham premanisme mereka pun sering berpetualang dari gunung ke gunung. Sejak pertama mereka jadian memang Ringo terkenal dengan sifatnya yang suka (maaf) selingkuh. Tetapi bagusnya dia selalu mengakui kesalahannya, minta maaf dan meminta kembali ke Eno, walaupun dia mengulanginya di masa mendatang.
Tapi karena ke ampuhan dukunnya Eno, Ringo pun sekarang takluk, dia bersumpah untuk ga mengulangi kesalahannya di masa lalu, dan dia berniat akan segera menikahi Eno, dan ajaibnya setelah 9 tahun pacaran, akhirnya Ringo memberanikan diri memeluk Eno di depan umum untuk pertama kalinya. Patut kita rayakan...
Mereka sudah membuat perencanaan sampai membuat anggaran biaya, dan target yang harus dicapai sebelum menikah, setelah membeli sebuah mobil mereka akan segera menikah, dan Ringo sangat berharap itu bukan waktu yang lama.

2. Utek dan Arief Gadget
Nama cowonya masih misterius sebenernya.
Setelah kisah cintanya dengan Indra selama 6 tahun lebih bubar, Utek langsung menggaet "pria dewasa" bernama Arief Gadget, abis ga dikasih tau namanya sih :(
Kesan pertama waktu kita diperkenalkan dengan pacar barunya ini adalah, dia seorang yang dewasa, sopan, ramah, dan sepertinya seseorang yang bisa mengayomi seorang Utek yang paling manja sedunia ini.
Selama 2 bulan pacaran ini sih belum ada keluhan dari Utek. Ga seperti waktu kisah cinta Cira Cilanya, setiap minggu ada aja yang bikin ribut.
Mereka berdua sudah membuat "Budget Plan 2011" yang berisi :
a. Rumah yang isinya : tanya-tanya dalam 2 minggu yang akan datang dan membeli isinya.
b. Tabungan Jangka Pendek yang berisi: menabung untuk keperluan menikah, dan
c. Tabungan Jangka Panjang yang berisi : tabungan untuk keperluan keluarga dan tabungan membeli mobil.
Cukup terencanakan dengan baik.

3. Gadut dan Indar
Seperti kisah Gadut sebelumnya. Kisah kali ini ga lebih mendingan dari sebelomnya.
Indar seorang gadis yang ditinggal kekasihnya entah kemana selama lebih dari 3 bulan, tanpa kabar, tanpa berita. Meskipun begitu belum ada statement putus dari kedua belah pihak.
Secara kewanitaan, ga ada seorang perempuan yang rela menuggu selama itu tanpa kejelasan kalau bukan dengan alasan masih cinta.
Tetapi sepertinya Gadut akan berjuang kali ini, dia bersikukuh kalau kali ini beda dari wanita sebelumnya, dan dia berjanji akan langsung melamar wanita ini kalau lampu hijau sudah menyala.

4. Bacap n Freddy
Oh no!! It's my turn!!! I hate it!!!
kalau bukan karena sportifitas gw yang tinggi, gw ga akan menulis ini.
Tanggal 27 bulan September ini, kami memasuki tahun kedua pacaran.
Udah sering putus nyambung dan terakhir kami berjanji untuk ga mengucapkan kata putus lagi, melainkan menikah.
Semula kami sudah menetapkan bulan dan tahun kapan kami akan menikah, September 2011.
Setelah penetapan bulan itu gw merasa seperti memasuki area baru dalam hidup, begitu bersemangat dan penuh harapan-harapan.
Tetapi di bulan agustus yang lalu, masalah yang bisa gw katakan sebagai bom waktu akhirnya mulai tersulut. Masalah keyakinan memang selalu menjadi momok pasangan berbeda prinsip. Walapun kami sama-sama Kristiani tetapi kami terpisah oleh doktrin yang berjudul Katolik dan Kristen. Keluarga gw menerima perbedaan ini asalkan kami menikah secara Katolik, dan Freddy bisa tetap menganut Agama Kristen, tapi ga begitu dengan keluarga Freddy yang mengharuskan gw untuk pindah ke Kristen, dan gw ga bisa kompromi dengan yang satu ini. dan sampai sekarang masalah ini belum terselesaikan karena belum ada pembicaraan langsung Freddy ke orang tuanya.
Sebenernya bukan cuma ini penghalangnya, masalah kesiapan ekonomi, dan bathiniah yang juga belum dipersiapkan secara matang dan masalah-masalah kecil ini baru muncul bergiliran setelah masalah utama terungkap.
Sementara kita sehari-hari terus disibukkan dengan bagaimana caranya kita bisa mendapatkan uang sebanyak-banyaknya untuk modal perkawinan kita.
I think it's just an escape for the main problem. Pikiran gw jauh menerawang apa yang akan terjadi jika kita terus hanya mengumpulkan materi tanpa mengumpulkan restu dan berkat orang tua. Hanya waktu yang bisa menjawab. Dan mungkin bom waktu akan meledak pada waktunya nanti.


That's our story, just a piece of us... Still need more clues to get the answer about the first who get married, but we'll see... Who will be the first one to get the thropy?

Anger Management


Beberapa jam yang lalu gw sempat berdebat dengan salah satu "mantan" sahabat. Dan ini mengingatkan gw dengan seseorang yang pernah ada di dalam kehidupan gw.
Iyah..mantan..dulu kami begitu dekat dan entah kenapa sekarang dia seperti dirasuki setan, penuh kebencian terhadap gw dan sahabat-sahabat lamanya.

Namanya Elister, dia lahir di sebuah pulau di seberang pulau jawa. Tapi percayalah ini bukan masalah ras atau suku, karena gw lahir dan hidup dengan lingkungan demokratis serta terbiasa dengan lingkungan heterogen dari beberapa suku dan agama dalam keluarga besar gw, dan ga ada yang salah dengan itu.
Gw, Elister, dan Eno dulu sangat dekat.. Tapi suatu hari -sampai sekarang ga tau kenapa- tiba-tiba diam dan menghilang begitu saja. Kami coba untuk menghubunginya, mengunjunginya, dan menanyakan kenapa sebenarnya dia, tetapi usaha kami cuma bertahan beberapa hari, setelah itu dia pun kembali diam tanpa sebab.

Di pertengahan bulan Agustus, seperti feeling seseorang yang pernah dekat, tiba-tiba gw merindukannya, dan benar saja, besok harinya dia menghubungi gw. Dia minta maaf atas semuanya, dan ingin kembali lagi bersama kami.
Seperti seorang gembala yang menemukan dombanya yang hilang, gw sangat senang, malahan gw menangis terharu membaca kalimat-kalimatnya yang tertulis di sebuat instant messanging.
Dan dia pun berkata kalau dia menangis.
Sama sekali ga ada perasaan yang mengganjal saat itu, semuanya lebur karena kerinduan gw sama dia, jauh lebih kangen dari rasa kangen untuk pacar gw.
Satu yang gw pikirkan saat itu, ingin cepat-cepat bertemu, memeluknya dan bercerita-cerita seperti dulu.
Sejak hari itu kami lumayan sering bertegur sapa lewat chatting, beberapa kali dia mengajak untuk kopi darat tapi gw ga bisa. Dan di hari senin kurang lebih seminggu dari kembalinya dia, seperti biasa gw bergurau di chatting dan tanpa sadar gw mengucapkan kata-kata yang mungkin dia ga suka. But it's just a joke!!
Gw lupa kalimatnya seperti apa tapi intinya gw bilang agatha pacar dia. Itu juga cuma secara explisit aja. Dan kalaupun ada yang ngatain gw pacaran sama Eno juga gw ga akan marah karena gw tau orang itu cuma becanda. Segera Elister mengucapkan kata jahat dan mematikan account chattingnya.
Seketika ingatan-ingatan buruk tentang dia muncul. darah mengalir naik ke otak dan terucap dari ketikan jari-jari gw :
"Kasian, pasti lo ga punya temen ya, hidup lo penuh kemarahan!!"
Ini menjadi puncak kemarahan gw setelah sekian lama gw sm eno berusaha demi dia, Facebook gw di remove dari friend listnya, di chat dia bilang gw babi, dan sekarang dengan hal sepele kayak gini dia marah lagi, dan mungkin dia berharap gw ngemis-ngemis minta maaf ke dia, dan gw katakan I'm done!! Siapa dia?! Segitu pentingnya dia?

Dua hari setelah itu gw dapet kabar dari temen sekantornya kalau dia nangis karena baca kalimat gw itu dan dia benar-benar beranggapan kalau gw mengira dia seorang lesbian.
Sesempit itu kah pikirannya? Tapi gw lebih marah ke diri gw sendiri kenapa gw bisa sekejam itu sama orang yang pernah dekat dengan gw.
Seharusnya kasih bisa mengalahkan kemarahan gw. Tetapi gw lebih berpihak kepada emosi, dan gw menyesal.
Dengan sepenuh hati gw meminta maaf, gw bener-bener nyesel dan sekarang gw memohon untuk dia bisa memaafkan gw dan kembali lagi seperti dulu. Dia pun menanggapinya dengan baik.
Gw kira masalah selesai sampai disitu, gw kira kisah ini bakal happy ending, tapi engga, sampai gw baca beberapa tulisan dia di account Facebooknya.
Dia mengecam negara ini yang menurut dia ga adil terhadap agama minoritas, dengan menyebutkan kalau menteri agama hanya dipilih dari agama itu-itu saja. bla bla bla...
Gw dan Eno berusaha meredakan sedikit ketegangan karena status berbau SARA ini karena beberapa orang dari agama mayoritas sudah mulai ga enak commentnya. Tapi apa yang kita dapat??
Dendamnya ternyata lebih besar dari kasihnya untuk gw.
Tiba-tiba aja dia mengibaratkan dirinya seorang domba yang di tendang oleh empunya dan domba itu ga berpikir untuk kembali lagi kepada empunya.

Terakhir dia meng-update status nya " Forgiveness in life...(teori sih gampang..tapi prakteknya??)

Gw akui gw termasuk orang yang sangat emosional dan mudah tersinggung, dulu sedikit aja orang menyinggung gw, gw akan meluncurkan kata-kata pedas untuknya. Tetapi gw punya teman-teman yang bisa mendinginkan gw. Setidaknya hasrat gw untuk marah-marah sudah jauh berkurang ketika gw mendengar nasihat atau sekedar guyonan sahabat-sahabat gw. Dan gw sudah belajar sekuat tenaga untuk mengontrol emosi ini.
Gw juga sudah terbiasa di lingkungan dengan berbagai macam latar belakang, Katolik, Kristen, Islam, Hindu, Jawa, Cina, Batak, Padang, semua itu ada di dalam keluarga besar gw.
Gw pikir sangat ga bijaksana untuk mem-publish kemarahan dia apalagi kemarahan berbau SARA.
It's a quite more childish than the anger itself.
Apa salahnya menjaga perasaan orang lain, apa ruginya ketika kita menghargai orang lain, toh kejadian-kejadian berbau SARA itu hanya dilakukan oleh segelintir orang yang mengatasnamakan agama.

Satu lagi yang sebenarnya ingin gw sampaikan ke dia. Tentang manfaat dendam di dalam diri kita. Semua orang pernah terluka, semua orang pernah tersakiti, semua orang pernah dijatuhkan, dan semua itu bisa sembuh hanya dengan memaafkan.
Dengan dendam apa yang kita dapat? Bahagia? Bukan.
Dengan dendam kita semakin terpuruk, dengan dendam kita semakin sakit, dan ga ada yang berkembang dalam dendam selain rasa kebencian.

Seperti kata Collin Powell : Get mad, then get over it. Kita berhak untuk marah tetapi selesaikan itu cepat, karena kemarahan dan dendam akan menimbulkan siklus permusuhan tiada akhir dan cuma satu yang bisa mencegahnya yaitu memaafkan.

Wednesday, September 1, 2010

We Called It Best Friends Forever...

Suatu hari, saat kelas udah beberapa jam dimulai tiba-tiba seorang mahasiswi datang tergopoh-gopoh, dia langsung menuju ke tempat duduk kosong persis di depan gw. Kulitnya yang hitam terlihat agak berminyak karena keringatan, rambutnya yang dipotong sangat pendek membuat kita agak bingung mengenai jenis kelaminnya, apalagi postur tubuhnya yang cenderung datar ga berbentuk, ga ada beberapa benjolan berarti yang biasanya dimiliki seorang perempuan. Tapi karena gw kuliah di Akademi Sekretaris yang notabene hanya menerima mahasiswa perempuan jadi yah..mau ga mau gw harus meyakinkan diri gw kalo dia seorang perempuan.




Dengan sangat mengagetkan dia lalu menoleh ke belakang yang sialnya adalah gw berada tepat di belakangnya. Dengan sok kenal dia bertanya-tanya tentang mata kuliah yang sedang berlangsung. Dan tanpa gw berharap dia memperkenalkan dirinya dengan nama Eno padahal nama lengkapnya Dwi Wulandari, dan dia lulusan dari sebuah sekolah menengah di kota (agak berat menyebut kota) Muntilan.

That was 5 years ago when i knew Eno for the first time. Dan ga nyangka juga dia sekarang masih bersama gw-satu gedung kantor pula.

Eno selalu punya masalah dengan rambutnya.. Mau dia potong pendek, panjang, keriting, di warnai tetep aja selalu ga match sama dia. Dan hobinya mengoleksi benda-benda norak seperti kutek dengan warna norak dan tas stroberi atau tas-tas warna ngejreng dengan model yang sama tapi beda warna.


Di semester kedua, tanpa sengaja di hari pertama kuliah gw duduk di sebelah mahasiswi bernama Catur Lingga Widayanti dan Anastasya Retno Widaranti.. Masing-masing punya nama panggilan Lingga dan Tasya.






Lingga seorang mahasiswi yang jutek, ga mau susah, ga suka ribet, mau menang sendiri dan galak. Tubuhnya kecil, mungil, agak bantat, dengan rambut lurus panjang.

Diantara kita cuma dia yang kayaknya ga punya masalah, mungkin karena sifat dia yang ga mau ribet, dan sok misterius jadi walaupun dia mengalami masalah berat, kalau kita udah nangis-nangis nih, dia cuma bs tersenyum kecut, dan menganggap semua ini akan cepat berlalu, jadi ga usah diperpanjang.


Sedangkan Tasya seorang yang feminin, lembut, agak "lama", dengan postur tinggi, langsing, berambut ikal panjang T__________T - jari-jari gemetar waktu mengetik kata tinggi dan langsing.

Bersama mereka plus si Eno kita bersatu menjadi partner in crime.

Sedangkan kata crime disini dalam arti sebenarnya yaitu kriminal. Entah kita yang terlalu polos atau entah otak kita lagi jalan-jalan kemana hingga kita bs melakukannya.

Yah itu hanya sepenggal masa lalu yang kelam dan pelajaran berharga untuk kita, tapi juga pengalaman tak terlupakan seumur hidup.

Gak lama kemudian nama Lingga diubah seenaknya menjadi Jutek dan Tasya menjadi Nyai lagi-lagi pelakunya si gadis desa Eno.

Nyai atau Tasya mulai menjauh di semester ke 4 saat dia berpacaran dengan seorang pria bernama Didot. She was like hypnotized. Apapun yang dimaui pria itu Nyai akan segera melaksanakannya termasuk menjauh dari kita.. Tapi beberapa bulan merekan berpacaran, pria itu ketawan punya selingkuhan, mereka putus dan Nyai depresi berat sampai sakit dan berbulan-bulan ga kuliah. Akibatnya dia harus mengulang beberapa mata kuliah yang gagal ditempuhnya.


Persahabatan gw, eno dan jutek ini terus berlangsung hingga lulus kuliah dan sampai sekarang.

Sebelum gw ada di kantor gw yang sekarang gw bekerja di sebuah perusahaan Trading di daerah Fatmawati Jakarta Selatan, perusahaan gw mempunyai rekanan perusahaan yang beberapa karyawannya sering datang ke kantor tempat gw berada.





Salah satu karyawannya bernama Saiful Anwar d/h Gajah Bengkak... Gw sebut d/h karena sekarang oleh Jutek namanya diubah menjadi Gadut (Gajah Gendut).

Dan secara semena-mena pula nama gw diganti Bacap (Babi Kecap) ga manusiawi sekali.

Back to Gadut kesan pertama yang akan disampaikan setelah melihat Gadut adalah "besar"

That's why i call him gajah... Besar dan Hitam....Dan asal mula perkenalan Gadut dengan Eno yang mengubah namanya sendiri (karena ga ada yg mau mengubah namanya) menjadi Ee dan Jutek adalah ketika Gadut mulai sok akrab memberikan komentar-komentar ga bermutu di account facebook gw.

Dari situ kita berempat membentuk sebuah group di BBM dan rajin kopi darat.

Gadut selalu menyukai perempuan bermantan dukun.. -___- karena setiap perempuan yg dia taksir selalu ga bisa lepas dari mantannya. Akibatnya sampai sekarang dia masih menjomblo.





Hari ini Gadut dapat tugas ke Palembang... Padahal baru semalam kita buka bersama di Pelangi, ketawa-ketawa ngatain EE sampe dia ngambek, belanja-belanja, hiks...



Perasaan ini seperti ditinggal ibu pergi kerja dan kita harus jaga rumah.. isss....
Jam 15.50 dia akan take off berati kira-kira 5 jam lagi.. We hope that he will have a nice flight... Semoga selamat sampai di Palembang, kerjain kerjaannya dengan cepat, dan pulang ke Jakarta dengan cepat.
And the last but not least gw udah mempersiapkan daftar oleh-oleh yang harus dia bawa pulang dari Palembang.
And we gonna see him on September 12 or 13 for his birthday blast (Sept 10)..
We will miss u so much, Gadut.... Come back soon yah!!!

Tuesday, August 31, 2010

Is It Freedom?


Setiap hari setiap berangkat ke kantor gw sll berpikir apa yang harus gw kerjakan seharian ini di kantor.. Gak seperti pekerjaan gw di kantor lama yg udh ter-listing secara otomatis di otak gw, di kantor baru ini gw harus mencari-cari pekerjaan bahkan hanya untuk mengisi kekosongan waktu gw T________T sedih banget..
I feel useless here...


Dan pekerjaan pertama yang terlintas di benak gw adalah browsing.. -___-
Mulai dari nyari-nyari tiket perjalanan walaupun ga ada rencana jalan-jalan, baca berita, baca gosip sampai kalau udah mentok gw pasti menuju ke wikipedia dan masukkan tag line apa pun yg terlintas di pikiran gw saat itu.. Dan ga tau kenapa tiba-tiba gw pengen tahu tentang Tragedi Semanggi n Trisakti tahun 1998. Dalam artikel itu ada link menuju ke Kerusuhan Poso dan gw menyusurinya sampai link Tragedi Lumpur Lapindo.
Dan kesimpulan gw dari sekian banyak kejadian bahkan tragedi kemanusiaan di Indonesia ini belum ada yang tuntas.


Dan gw kembali teringat tentang berita yang gw baca beberapa minggu akhir2 ini..
Berbagai media memberitakan tentang bagaimana memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia
Ada yang bakar bendera Malaysia, ada yang injek-injek bendera Malaysia, sampai yang parah melempar tinja ke kedubes Malaysia..
Oh God, I swear that's the most uncivilized thing undertaken by the country that claim based on the deity and tough habitual customs..
Oleh negara yang menggembar gemborkan syariat agama, dan yang secara heroik menumpas segala kemaksiatan...

Lepas dari tindakan childish itu.. Beberapa pihak menghendaki adanya perlawanan terhadap Malaysia.. Semboyan "Ganyang Malaysia" pun terus menerus digelorakan...
Bahkan sebagian besar dari mereka siap perang melawan Malaysia...
Sepertinya rakyat Indonesia lebih takut bayar pajak dari pada takut mati yah...


Secara pribadi gw memang ga berpihak kepada Malaysia, cukup dengan ga nonton Ipin Upin dan ga nabung di Bank milik Malaysia. Semoga itu cukup untuk pembelaan gw.
But gw lebih ga berpihak sama orang-orang Indonesia yang "lagi panas" itu..
Terlalu banyak masalah di negeri kita ini.. Gw bilang Indonesia itu kacau .. sangat kacau..
Koruptor masih memperluas jaringannya biar ga kalah saingan sama jaringan pengedar narkoba
Rakyat miskin masih sangat banyak-gelandangan yang harusnya dibiayai pemerintah pun ga dapatkan haknya.
Masih banyak rakyat yang belum mendapatkan hak pendidikan
Wakil rakyat yang gajinya puluhan juta masih sering absen dan tidur saat sidang, pembangunan gedung DPR yang baru yang budgetnya 1.8 triliyun yang diprotes rakyat masih akan terus berlangsung-sementara DPR seharusnya menjadi pelayan rakyat bukannya penodong rakyat.
Menengok sedikit ke belakang korban Lumpur Lapindo masih berharap akan datangnya keajaiban.
Korban pengungsian Gunung Meletus Sinabung terus bertambah, belum lagi penindasan kaum agama minoritas oleh kaum mayoritas yang ditandai dengan pembakaran, pengrusakan, pengusiran rumah-rumah ibadat...


Kenapa sih kita ga bersatu untuk mengatasi "musuh-musuh" yang ada di negara kita yang tercinta yang masih kacau ini?
Supaya nanti kita bisa menikmati hari tua yang damai, sejahtera bersama anak cucu kita.
Apa ga cukup kita perang selama lebih dari 3.5 abad dan mengorbankan rakyat kecil yang ga tau apa-apa.
Kecuali perang itu salah satu solusi untuk mengatasi masalah meledaknya jumlah penduduk di Indonesia..
Oh no that's only a joke...

Hari ini Malaysia merayakan HUT nya yang ke-53 di salah satu situs berita online banyak yang komentar bahwa kemerdekaan Malaysia itu cuma "hadiah" dari Inggris dan mengklaim kalau kemerdekaan Indonesia itu hasil perjuangan rakyat dan para pahlawan kita dengan segala kalimat yang sama sekali ga mencerminkan kebudayaan timur yang kita banggakan...

Lalu apa yang harus kita banggakan dari negeri ini??
Apakah kita masih pantas menyebut kita merdeka??
Sedangkan kebodohan, keserakahan, kemiskinan, kebrutalan masih jadi penjajah kita?
Sepertinya Indonesia harus lebih banyak introspeksi diri lagi.
Sama seperti gw harus introspeksi supaya menjadi karyawan yang lebih berguna lagi.
Oh God....

Thursday, August 5, 2010

Ingin Menikah



Keinginanku untuk menikah sudah diujung kepala. Rasanya aku ingin menikah esok hari juga. Entah apa yang dicari. Gaun pengantin indah berekor panjang, make up tebal yang membuat wajahmu tak seperti biasanya, alunan musik koor yang romantis, berjalan sambil menggadengnya di atas karpet yang ditaburi bunga-bunga, memandang wajahnya, dan menangis saat prosesi sungkem yang mengharukan. Menyanyikan lagu cinta berdua di depan keluarga dan kerabat, tertawa bahagia saat perayaan itu dimulai. Berbulan madu di sebuah pulau yang Indah, berpelukan di pinggir pantai, dan makan malam dengan lilin-lilin memenuhi meja yang hanya ada aku dan dia.
Memeluknya saat akan tidur, dan mengecup keningnya saat terbangun di pagi hari.
Memasakan sarapan untuknya, menyiapkan baju dan mencium tangannya saat dia akan pergi bekerja.
Membukakan pintu untuknya dan memberi kecupan hangat saat dia pulang, menyiapkan air hangat untuknya mandi, dan makan malam bersama.
Semua ini indah, tidak ada sedikitpun hal negatif terlintas di otakku tentang pernikahan. Bukankan pernikahan itu indah? Bukankah pernikahan itu sakral dan suci?

Semua saudaraku pun menikah dengan sangat mudah, dan mereka terlihat bahagia. Anak-anak yang manis, ekonomi yang mencukupi. Setiap minggu kita berkumpul bersama di rumah dan tidak ada satu hal pun dari pernikahan yang buruk. Keluarga itu indah.

Tapi kenapa sampai sekarang dia belum mengajakku menikah? Apa yang dipikirkannya lagi? Apa dia masih meragukan aku?
Kita sudah lama pacaran, keluarga sudah saling mengenal, dan bekal pekerjaan pun kita sudah punya. Apa lagi?

Aku lelah menunggu, menunggu janjinya untuk menikahku. Janji yang dia ucapkan sewaktu semuanya dia ambil. Saat itu semuanya terlihat lebih mudah. Tapi sudah hampir setahun aku menunggu, dan aku belum mempersiapkan bahkan hal yang terkecil sekalipun untuk pernikahan kita.
Aku juga sering mendengar waktu dia menjawab pertanyaan siapa pun yang menanyakan kapan kita akan menikah, dan dia selalu menjawab belum tau, nanti lah, kalian dulu lah. Dan entah kenapa saat aku mendengar itu aku merasa dunia ini akan berakhir secepatnya. Langit akan runtuh besok, bumi akan tenggelam dan matahari tidak akan bersinar.
Aku hanya melihat bayangan suram dari mataku dan aku akan segera bertanya untuk apa aku hidup.


Dua hari yang lalu aku mempersiapkan pernikahan saudara sepupu di Semarang, sejak keberangkatanku dari Jakarta aku sudah berpikir betapa bahagianya dia. Bahkan gaun yang dirancangnya sendiri itu sangat anggun, kebaya putih bermonte emas dan ekor yang membuat gaun kebaya itu terlihat mewah, walaupun modal yang dikeluarkan tak mahal. Aku melihat setiap detil hiasan di kepalanya, sanggul ala jawa tengah, dengan pernak pernik keemasan dan bunga bunga yang harum sekali. Setiap detil aku perhatikan karena aku tak mau ada satu hal pun yang terlewat ketika aku memakai sanggul saat pernikahanku nanti. Bunga-bunga itu dirajut dan disusun indah sekali, rangkaian melati yang harum di sematkan di sekeliling sanggul, dan melati yang berbentuk ekor menjulur di belakang sanggul. Sang dukun pengantin sepertinya sudah benar-benar menghapal tiap detilnya, tusuk konde keemasan di sematkan di tengah tengah sanggul, dan hiasan berbentuk seperti telinga kucing keemasan di sematkan di kedua sisi kepalanya kiri dan kanan. Tak lupa lukisan berbentuk gunung-gunung di dahi sang pengantin, dan lelehan tinta emas membingkai lukisan itu.
Sedangkan mempelai pria hanya menggunakan setelan jas. Tetapi terlihat gagah saat prosesi masuk ke gereja. Ini bagian yang paling aku suka. Musik dari paduan suara mengiringi langkah mereka berdua diatas karpet merah bertaburkan bunga menuju ke hadapan altar suci.

Tak sengaja air mataku menetes saat prosesi sungkeman, bibiku memeluk mempelai dengan sangat erat seakan tidak mau berpisah dan menangis, sepertinya bukan tangis kesedihan tetapi tangis haru.
Sayang aku hanya menikmati prosesi ini sendirian, pasanganku sedang sibuk mengabadikan peristiwa ini dengan kamera digital yang dia bawa dari Jakarta.
Padahal aku sangat berharap dia tersentuh dengan prosesi ini dan akan segera mengajakku menikah. Mungkin kurang menyentuh baginya.

Seusai pemberkatan dan sakramen pernikahan di gereja kami menuju ke rumah mempelai. Di depan rumah, lapangan komplek perumahan sudah disulap menjadi istana untuk raja dan ratu sehari ini. Hanya lapangan terbuka biasa, tetapi dihias dengan begitu apik sehingga terkesan sangat mewah. Mempelai berganti pakaian, sekarang mereka mengenakan baju adat basahan dari Jogjakarta, seperti kemben yang terbuka di bagian atas. Meskipun sedikit overweight, mempelai wanita dengan percaya diri naik ke pelaminan, dijemput dengan mempelai pria yang datang dari arah berlawanan dan ini menandakan prosesi adat jawa akan segera di mulai, di mulai dengan melempar janur ke arah pasangan mereka, membasuh kaki pengantin pria dengan air bunga, pemecahan telur, dan pemotongan tumpeng. Akhirnya pasangan itu duduk di pelaminan bersama dengan senyum merekah, seolah berkata akhirnya dia menjadi milikku selamanya.
Hatiku seolah terbang melihat senyuman mereka, dan anganku segera sampai ke langit tertinggi sehingga mempelai itu terlihat mirip seperti aku dan dia. Aku dan dia duduk di pelaminan. Ya Tuhanku…betapa bahagianya aku.

Malam ini aku berdoa, ya Tuhan tolong bukalah pintu hatinya karena aku ingin sekali menikah dengannya, Tuhan jangan biarkan aku menjalani hari-hari penuh dosa ini lebih lama, Tuhan aku ingin hidup bahagia dengannya. Aku ingin hidupku seturut jalan-Mu Tuhan, aku ingin mempunyai keluarga yang bahagia seperti saudara-saudaraku. Tuhan sedikit saja tunjukan kepadanya keinginanku yang sudah tak terbendung ini Tuhan, biarkan sisanya kehendak-Mu yang bekerja, jika memang dia yang terbaik untukku Tuhan, biarkan aku hidup dengannya, namun jika bukan itu kehendak-Mu, maka terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Dan aku tertidur dengan lelap karena bermacam prosesi ini sangat melelahkan tiupan pendingin ruangan di hotel berbintang ini dan selimut yang tebal akan membuatku tidur nyenyak malam ini.

Samara-samar aku mendengar suara gaduh, seorang pria berteriak dan suara wanita tua menangis, pria itu berkata :
“Dasar wanita murahan, tidakkah kamu tahu dulu aku menikahimu karena kau terus saja mendesakku, aku tak sanggup melawan orang tuaku yang selalu mendukungmu,”
“Tidakkah kau mencintaiku sedikit pun? Aku telah memberikan semua yang ku punya bahkan jauh sebelum aku menikah,” jawab wanita itu dengan tangisan.
“Cinta? Kau kira apa itu cinta? Kau hanyalah seperti pelacur di pinggiran jalan yang menyodorkan tubuhmu, pria mana yang tahan melihatnya,”
“Tetapi aku sungguh mencintaimu hingga aku mau memberikan semua milikku kepadamu, percayalah, dan ini hanya masalah uang, kau bisa ambil berapapun yang kau mau, aku akan bekerja sampai tengah malam jika kau mau, aku akan mengurus kebutuhanmu dan anak-anak kita tapi aku mohon jangan pergi dengannya,”
“Aku tak butuh uang, aku bisa mendapatkannya dengan mudah, aku hanya butuh seseorang yang bisa mengisi kekosongan hatiku selama beberapa tahun ini, dan ini tidak mudah bagiku, aku harap kamu mengerti,”
Kelelahan wanita itu menjawab “Tidakkah kamu memikirkan bagaimana masa depan anak-anakmu?”
Dan pria itu menjawab : “Tadi kau bilang sendiri kau akan mengurus mencari uang dan mengurus anak-anakmu, maka apa yang harus aku pikirkan lagi?”
Lalu pria itu pergi meninggalkan wanita yang masih menagis itu.

Mendengar derap langkah pria itu meninggalkan ruangan aku pun berjalan keluar kamar, melihat apa yang terjadi, ya Tuhan ada apa ini, ibuku? Kenapa dia? Dia menjerit kesakitan, dan ya ampun, dahinya memerah dan hanya ada dia dan sebuah helm di sampingnya, sepertinya ayah melemparnya dengan helm itu hingga dahi ibu memar, aku tak bisa berkata apa pun, sepatah kata pun dan aku hanya memeluknya, erat sekali seperti kita tidak pernah berjumpa beberapa tahun lamanya, dan aku mendekapnya dalam dadaku, aku ingin dia merasa aman, aku ingin dia merasa hangat dan tidak akan aku biarkan seorang pun mendekatinya kecuali aku, karena aku tau mereka akan menyakitinya.

Kurang lebih setengah jam aku membiarkannya dalam pelukanku, dan menyelesaikan tangisannya. Ibuku terdiam, dan aku bepikir ini saat yang tepat untuk membicarakan apa yang sebenarnya terjadi tadi, aku buka pelukanku yang erat dan tetesan air mata yang hangat masih terasa di sudut-sudut lenganku, aku ingin memandang wajah ibuku karena aku sangat merindukannya, melebihi aku merindukan air waktu aku kehausan, aku seperti menemukan berlian di padang gurun ketika aku menangkap wajahnya dan dahiku berkerenyit, kenapa wajah ibu pucat sekali, dingin dan kaku, dan kenapa tiba-tiba banyak orang berpakaian hitam yang datang, kenapa banyak bunga disini dan bau-bau kemenyan gereja? Kenapa ibuku tidur di dalam kotak? Bukankah dia seharusnya tidur di ranjangnya yang empuk?
Ibuku, aku bingung ada apa ini? Ibu tolong bisa jelaskan padaku apa yang terjadi?
Aku bertanya pada bibiku tetapi dia tidak menjawab, dia hanya diam saja, sepupu-sepupuku pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya ketika aku mengguncang badannya, berharap dia mau menjelaskan kepadaku.
Aku pergi keluar rumah, aku mau mencari ayahku mungkin dia tahu jawabannya, aku berlari menuju ke jalan raya dan berusaha mengejar motor ayahku yang melaju kencang menjauh, namun aku terjatuh karena kelelahan.

Aku terbangun, sepupuku membukakan tirai jendela sehingga sinar matahari masuk dari celah-celah teralis berwarna perunggu.
“Kau tidur lelap sekali, pasti kau sangat kelelahan, aku bahkan tak tega membangunkanmu untuk sarapan,” kata Putri, saudara sepupuku.
“Oh iya? Bahkan aku tak sadar kalau aku sedang tidur, sepertinya aku baru berlari jauh sekali, dan sekarang aku kelelahan,”
“Bagaimana bisa seseorang kelelahan setelah ia tidur cukup lama? Ada-ada saja kau, sekarang pergilah ke bawah, lihat apakah masih ada tersisa sesuatu untuk kau makan”

Hati-hati aku membuka pintu kamar hotel, karena aku berjaga-jaga ada sesuatu mengejutkan lagi di balik pintu itu, dan dia sudah ada di depan kamar, kamarnya berhadapan dengan kamarku, dan dia menungguku di depan daun pintu, dan dia menggandengku ke arah lift sambil menutup hidungnya, spontan aku kecup halus pipinya yang harum, karena dia sudah mandi sedangkan aku belum.

Sambil menikmati nasi goreng yang sudah dingin dengan topping telur ceplok yang juga sudah dingin, aku memandangi wajahnya yang tampan, walaupun di seluruh dunia ini hanya aku yang memujanya dan memberi predikat tampan. Aku sadar aku sangat mencintainya, sangat mencintainya hingga aku merasakan cinta itu sampai ke ujung bulu-bulu halus ditanganku, sampai butir-butir nasi dingin yang melewati lambungku terasa hangat, memenuhi tubuhku. Aku sangat mencintainya hingga aku akan selalu siap menunggunya sampai kapan pun dia minta aku untuk menunggunya. Aku akan terus menunggunya sampai kapan pun dan tak pernah terpikirkan olehku sebentar saja untuk meninggalkannya.

Aku juga sadar ibuku sangat mencintai aku, meskipun sudah dua tahun yang lalu dia pergi, tetapi dia tak pernah meninggalkanku, dan kasih Tuhan kepadaku tak pernah kuragukan lagi, jawaban Tuhan akan datang, mungkin akan sedikit terlambat tetapi Dia tak pernah melupakannya, janji-Nya akan selalu ku nanti, sampai kapan pun Dia mau memakai hidupku ini.

Tuesday, August 3, 2010

Macet..Maceett!!!!



Everyday, everytime i go to office in the morning with my motor cycle, everytime i left my office going back to home, i can't hardly never find a disaster called traffic jam.

Gw sering berdiskusi dengan pacar..Apa sih sebenernya penyebab kemacetan...
Dengan prediksi kasar kita menyimpulkan :
1. Penduduk di Jakarta udah kebanyakan.
2. Pengguna lalu lintas tidak menaati peraturan it causes
3. Tidak tertibnya lalu lintas, and the winner goes to
4. Banyak sekali pengguna mobil pribadi T__________T

Tapi ternyata prediksi kita berdua ga bego-bego amat...
I've tried to find some data from another source. And most of them said that the high sales of cars and motor cycles is an irony of the cramped road condition in Jakarta.
Sempet ngerasa bersalah karena gw salah satu penyumbang kemacetan dengan punya sepeda motor sendiri, tapi sedikit terhibur dengan ukuran sepeda motor yg ga seluas mobil2 itu..

Bayangkan saja hingga hari ke-7, Jumat (30/7), penjualan mobil di JIExpo, menembus 5.000 unit.

Angka itu adalah 70% dari total target penjualan, yaitu 7.000 unit selama 10 hari penyelenggaraan, dengan target transaksi Rp 2 triliun.

Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kemacetan di Jakarta bertambah parah karena meningkatnya jumlah mobil sebanyak 300 unit per hari dan sepeda motor 800 unit per harinya. Bbbrrrr....

Pertumbuhan penggunaan mobil 10% per tahun dan motor 15% per tahun, tidak diimbangi pertumbuhan luas jalan di Jakarta, yang hanya 0,01% per tahun. Bayangkan panjang jalan di Jakarta sebesar 7.650 km dengan luas jalan 40,1 km, atau 0,26% dari wilayah Jakarta seluas 662 kilometer. Kondisi ini jelas tidak sebanding dengan tingginya angka perjalanan.

Bahkan sebuah hitung - hitungan matematis menunjukkan, jika kondisi ini terus berlanjut, Jakarta akan macet total pada 2015 mendatang. Kajian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengungkapkan, saat ini kecepatan laju kendaraan di Ibukota hanya 10-15 km/jam. Dengan penurunan kecepatan 1 km/jam/tahun, maka pada 2015 akan menjadi 5-10 km/jam. Ditambah rambu-rambu yang ada, maka Jakarta akan macet total.

Dan lebih luas lagi ternyata kemacetan juga punya banyak pengaruh negatif di berbagai sektor. Akibat kemacetan ini, sektor usaha di rugikan hingga mencapai Rp 12,8 triliun pertahun. Ga cuma itu. Seorang pakar UI juga bilang, kerugian masyarakat mencapai Rp 28,1 triliun per tahun, dimana BBM yang terbuang mencapai Rp 10,7 triliun, waktu produktif yang hilang senilai Rp 9,7 triliun dan kerugian pemilik angkutan Rp 1,9 triliun. Kerugian kesehatan pun mencapai Rp 5,8 triliun, mengingat kemacetan menyumbang polusi udara tertinggi di Jakarta, sekitar 90%.

Hal ini memang bukan sepenuhnya kesalahan dari Pengusaha Otomotif yang juga semakin gencar menawarkan produk-produknya, bahkan mereka mengklaim kalo pemerintah yang tidak mampu membangun jalan yang lebih lebar di Jakarta. Mereka ga mau disalahkan karena menurut mereka kemacetan terjadi karena pembangunan jalan yang tersendat ga sebanding dengan besarnya penjualan kendaraan di Jakarta.

Tapi ga begitu menurut kita...
Kenapa di negara-negara "sempit" seperti Singapura, Jepang, kayaknya ga pernah macet?

Coba bayangkan kalau setiap 1 anggota keluarga punya mobil pribadi, ayah 1, ibu 1, anak 1..setiap orang bawa mobil ke kantor atau sekolah, gimana ga penuh tu Jakarta.

Setiap hari minggu sehabis pulang dari gereja gw menyempatkan nonton Crayon Shincan dirumah sambil nyuapin Si Siska, Sepupu gw yg masih kecil. Dari keluarga Nohara gw melihat, mereka punya mobil, tapi ayah Shincan ke kantor naik kereta, Shincan ke sekolah pakai bis sekolah, dan mama Shincan belanja pakai sepeda. Mobil hanya mereka pakai kalau akan rekreasi di hari libur atau weekend.
Dan betapa indahnya Jakarta kalau semua keluarga bisa begitu.
Jalanan ga macet, asep ga bertebaran di mana-mana, hemat bahan bakar, udara segar, badan sehat, kapan ya Jakarta bisa begitu.

Di sisi lain kondisi transportasi umum di Jakarta lumayan parah "banget".
1. Angkot = supirnya ugal-ugalan, berhenti seenaknya, membuat orang2 yg naik angkot berasa naik kora-kora di dufan, walaupun kondisi mobilnya sedikit lebih baik. Tapi dapat dipastikan dengan guncangan angkot yang dasyat seorang ibu hamil bisa melahirkan sebelum waktunya.

2. Metro Mini dan Kopaja = Sumpah 2 hal ini adalah musuh terbesar gw di jalanan. Asepnya ga kira-kira, supirnya ugal-ugalan berasa di Sirkuit Sentul kali tu supir, pas hujan bocor dimana-mana, lantai bus bolong-bolong, banyak copet, kursi karatan berdencit, kalo gw bilang bener-bener ga layak idup di dunia..

3. Bus Kota = lebih mendingan dari pada MM dan Kopaja, apalagi yang patas AC..tapi jangan harap bisa tidur nyaman dalam bus kalo ga ber AC, itu sepertinya bus2 bekas dari Jepang yang dikirim ke Indonesia, atau bus buatan Jepang yg udah ratusan taun mengabdi di Indonesia..sekali lagi..ga layak pakai...

4. Bajaj = Musuh ke-2 setelah MM dan Kopaja, ga mau berkomentar takut dosa karena terlalu banyak yg mau dicaci maki dari sebuah Bajaj.

5. Busway = sebenernya ide pembuatan busway itu menurut gw brilliant bgt..kondisi bus yang ok, adanya jalur khusus, pemakaian BBG (Bahan Bakar Gas) yang meminimalisir polusi, dan fasilitas yg baik. tapi kenapa banyak pihak yang protes yah?!
Sterilisasi jalur khusus busway menuai beberapa argumen dr pihak yang "maunya serba cepet tp ga peduli aturan" and I called them "selfish".
Hey?! sadar ga siih..bukan busway dan jalurnya yg buat maceeet...tp kendaraan dan orang yg udah kebanyakan di Jakarta... -________-

Saking setresnya pemerintah mengatasi kemacetan sampai2 ada wacana pemindahan Ibukota ke Kalimantan..No comment about that but actually there's a simple way, cara yg lebih simple bisa dengan memperbaiki kondisi transportasi umum, sehingga orang2 tertarik untuk memakai kendaraan umum, dan menyimpan mobilnya di rumah.
Anggaran yang terlalu besar??!! Ambil aja dari gaji anggota DPR yang membolos..
Potong gajinya, sumbangin untuk perbaikan transportasi umum...wuakakakak...

Monday, August 2, 2010

Message in the Early Morning



Don't u kno, i've got my arguments with my boyfriends at least once a week...usually in weekend after we met for a date. sometimes it bothers me and i believe become his discomposure too about marriage.
But today, in the morning i've got a message from eno *my best friend and we'll talk about her later* in BBM...

Women are:
1. the one who will be there with you for life.
2. The one who will give birth to your children, though with great pain.
3. The one who takes care of you until old age.
4. The one who will look after you at the moment you were sick.
5. The one will always support you even failed for decades "even hundreds" of times.
6. The one who gave his life for you. Even she threw away her ego with you. Even when you hurt her, she stays at your side...

While men are ..
1. The one who will look after you all of your life.
2. The one who makes sacrifices for you.
3. The one who will feed you.
4. The one who takes care of at the moment you were sick.
5. The one who hugs you when you are sad.
6. The one who wants to make you happy.

They are as valuable, just that they have differences "which sometimes makes them hurting each other, and it can only be overcome with understanding from both sides.
Life is short ... Too short for a variety of arguments ... Why don’t you make your lover happy, and fill the day with "you’re in love, and make your lover smiles wider every day? Is not that a better and happier than hurt each other?
Although in any way, reality is not easy to pass, sometimes even reluctant to go through.

Look up: Get the spirit to move forward.
Look down: There are grateful for all the things.
Look to the side: Spirit of togetherness.
Look back: As a valuable experience.
Look inside: To self introspection
Look to the future: To become a better ...

From the water we learn about peace.....
We learn the hardness of stone.....
From the ground we learn of life.....
Of the butterflies we learn to change our self.....
We learn from the humble rice.....
From the Lord we learn about the perfect love ......
Since no one is perfect......

hmm...a nice message in the morning... n at least, a lil bit makes me think that my boo is much more important than my ego...n why don't just make him happy?